Saat seseorang mengalami gendang telinga pecah, dokter akan melakukan diagnosis pemeriksaan otoskopi.
Mengutip WebMD, dokter akan menguji pendengaran seseorang untuk menentukan pengaruh gendang telinga yang pecah terhadap pendengaran.
Tes audiologi menggunakan rangkaian nada.
Tes ini seseorang akan mendengarkan dengan headphone untuk menentukan tingkat pendengarannya.
Sebagian besar gangguan pendengaran gendang telinga yang pecah bersifat sementara.
Pendengaran akan normal kembali setelah gendang telinga sembuh.
Gendang telinga pecah bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu tiga bulan.
Dokter pun biasanya meresepkan antibiotik, baik oral maupun obat tetes telinga untuk mencegah dan mengobati infeksi telinga.
Kehangatan juga mempengaruhi gendang telinga untuk meredakan ketaknyamanan.
Jika gendang telinga lambat dalam proses penyembuhan, seseorang mungkin akan dirujuk ke dokter telinga hidung dan tenggorokan (THT) yang mungkin menempatkan patch di atas gendang telinga, sebagaimana dilansir Mayo Clinic.
Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki gendang telinga yang pecah.
Operasi biasanya dilakukan secara rawat jalan.
Biasanya, prosedur hanya memakan waktu beberapa jam karena dokter hanya akan menempelkan jaringan ke gendang telinga untuk pemulihan.
Operasi biasa dilakukan ketika gendang telinga yang pecah mengalami infeksi bakteri.
Saat gendang telinga dalam proses pemulihan sembuh, seseorang perlu menjaga tetap kering.
Berarti, tidak berenang atau menyelam sampai dokter memastikan gendang telinga sembuh.
Seseorang juga harus menggunakan penutup telinga ketika mandi untuk meminimalkan kemungkinan air masuk.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.