Komisi Penanggulangan AIDS atau KPA Kota Bandung, Jawa Barat, menemukan sebanyak 414 dari 5.943 kasus HIV/AIDS di Bandung menjangkiti usia produktif atau masa-masa mahasiswa, yaitu berkisar 20-29 tahun.
Merespons temuan tersebut, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung menyampaikan akan meningkatkan program sosialisasi terkait bahaya pergaulan bebas pada kelompok usia remaja hingga awal dewasa.
Sementara itu, dikutip dari Antara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bandung Ira Dewi Jani menegaskan bahwa HIV/AIDS mudah terdeteksi apabila masyarakat berani untuk melakukan tes HIV/AIDS.
Menurut dia, sebab tiada gejala spesifik dan pasti terkait seseorang yang terpapar HIV/AIDS, maka kegiatan pengetesan secara langsung menjadi pilihan terbaik.
Gejala-Gejala HIV/AIDS Namun, merujuk laman resmi National Health Service, setidaknya gejala umum dan awal dari HIV/AIDS biasanya dicirikan dengan peningkatan suhu badan, sakit tenggorokan, muncul ruam pada tubuh, kelelahan, hingga pembengkakan pada kalenjar.
Secara spesifik, dilansir dari situs Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Mohammad Soewandhie Kota Surabaya, setidaknya terdapat empat stadium gejala awal infeksi HIV/AIDS, yaitu: Stadium 1 Secara medis, stadium ini disebut sebagai fase infeksi HIV asymptomatic sebab gejala awal HIV masih belum terasa.
Namun, umumnya pada stadium ini, seseorang akan mengalami pembengkakan kalenjar getah bening pada bagian ketiak, leher, atau lipatan paha.
Stadium 2 Pada stadium ini, daya tahan tubuh penderita akan menurun cukup drastis.
Hal ini ditandai dengan penurunan berat badan secara berlebihan, muncul infeksi jamur pada kuku dan jari, radang mulut yang berulang-ulang, dan muncul peradangan pada saluran pernafasan.
Stadium 3 Pada fase ini, gejala primer mulai tampak dan penderita dapat diidentifikasi berkemungkinan besar memang terjangkit HIV/AIDS.
Beberapa gejalanya adalah diare kronis, demam secara terus-menerus, muncul infeksi jamur pada mulut, terdapat bercak putih pada lidah, penurunan sel darah, dan berat badan yang terus menurun.
Stadium 4 Fase ini merupakan stadium terakhir bagi penderita HIV/AIDS.
Pada fase ini, penderita akan mengalami infeksi berat pada sendi dan tulang, muncul pembengkakan limfa di seluruh tubuh, penurunan kesadaran, hingga muncul peradangan di otak.
Walaupun secara medis terdapat empat tahapan dalam penularan atau gejala awal pada HIV/AIDS, National Health Service memperingatkan bahwa sejak Stadium 1 penderita sudah dapat menularkan HIV/AIDS kepada orang lain.
Artinya, ketika gejala HIV/AIDS belum tampak dan benar-benar terasa, orang tersebut berpotensi menularkan HIV/AIDS.
Oleh karena itu, pengecekan atau pengetesan secara langsung usai melakukan kegiatan-kegiatan yang dirasa berisiko mampu menjadi langkah pertama untuk mengetahui gejala HIV.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN